BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Indonesia merupakan salah satu negara yang beriklim
tropis. Negara
Indonesia ini mempunyai kekayaan alam yang melimpah
terutama pada jenis
tanaman pangan lokal umbi-umbian, namun sampai saat
ini pemanfaatan
umbi belum optimal. Agar kecukupan pangan saat ini
bisa terpenuhi, maka upaya yang dilakukan adalah meningkatkan produktivitas
budidaya pangan dengan pemanfaatan teknologi. Salah satunya disini adalah bahan
lokal talas.
Tanaman talas merupakan tumbuhan asli daerah tropis.
Hasil ekspedisi Nikola Ivanovich Vavilov, seorang ahli botani Soviet menunjukkan
bahwa sentrum asal tanaman talas adalah dataran Cina dan India. Jenis-jenis talas
ada bermacam-macam, antara lain talas bogor (colocasia esculenta), talas padang
(colocasia gigantea hook.f), dan talas belitung (xanthosoma sagitifolium).
(rahmat rukmana: 1998, 13-17).
1. Talas
merupakan sumber pangan yang penting karena selain
merupakan sumber karbohidrat, protein dan lemak, talas
juga mengandung
beberapa unsur mineral dan vitamin sehingga dapat
dijadikan bahan obat-obatan. Sebagai pengganti nasi talas mengandung banyak
karbohidrat dan protein yang terkandung dalam umbinya, sedangkan daunnya
dipergunakan sebagai sumber nabati. Talas pengganti tepung dalam pembuatan
kue-kue, cakedan roti.
2. Kebutuhan
karbohidrat dari tahun ke tahun terus meningkat, sementara, penyediaan
karbohidrat dari serealia saja tidak mencukupi,
sehingga peranan tanaman penghasil karbohidrat dari
umbi-umbian
khususnya talas semakin penting. Tanaman talas
merupakan tanaman
penghasil karbohidrat yang memiliki peranan cukup
strategis tidak hanya
sebagai sumber bahan pangan, dan bahan baku industri
tetapi juga untuk
pakan ternak. Oleh karena itu tanaman talas menjadi
sangat penting artinya
dalam penyedian bahan pangan karbohidrat non beras,
dalam diversifikasi/penganekaragaman konsumsi pangan lokal, substansi
gandum/terigu, pengembangan industri pengolahan hasil dan agroindustri
serta komoditi strategi sebagai pemasok devisa melalui
ekspor.
Di beberapa daerahtanaman talas telah banyak
dimanfaatkan sebagai
bahan pangan, diversifikasi pangan maupun bahan pakan
ternak serta bahan
baku industri. Tanaman talas memiliki nilai ekonomi
yang tertinggi karena
hampir sebagian besar bagian tanaman dapat
dimanfaatkan untuk konsumsi
manusia. Tanaman talas yang merupakan penghasil
karbohidrat berpotensi
sebagai suplemen/subtsitusi beras atau sebagai
diversifikasi bahan pangan,
bahan baku industri dan lain sebagainya.
Tanaman talas mengandung asam perusi(asam biru)dan
kalsium oksalat yang menyebabkan rasa gatal pada talas.
Tanaman penghasil talas di daerah istimewa Yogyakarta
ini terdapat diberbagai macam daerah, seperti daerah Wonosari, Kulonprogo.
Sedangkan talas yang dikenal dipasaran ada dua macam yaitu talas putih (talas
bogor) dan talas ungu (talas pontianak).
3. Tetapi didaerah lain masih banyak jenis-jenis talas
yang dikenal oleh masyarakat.
Talas mempunyai kandungan karbohidrat, protein dan
lemak,
vitamin dan mineral. Talas memiliki tekstur yang khas
yaitu agak sedikit
lengket dan pulen bila diolah. Getah pada talas kadang
dapat menimbulkan
rasa gatal pada tenggorokkan bila pencuciannya tidak
benar.
Teknik yang tepat untuk mengolah talas agar tidak
gatal adalah talas dikupas hingga bersih, kemudian rendam dalam air garam dalam
waktu 30 menit,
pengeringan, kemudian penggilingan dan jadilah tepung
talas.
Umbi talas yang sudah dipanen mudah rusak, tidak bisa
bertahan lama
tanpa pengolahan dan bila kita ingin menyimpan umbi
selama beberapa
waktu lamanya kita harus menjaganya dari kerusakan
mekanis(talas kebacok)
dan usahakan ruang penyimpanan tetap kering. Pada suhu
ruangan, umbi dapat bertahan selama 2 bulan dalam penyimpanan. Talas akan tahan
lama apabila diolah/dijadikan sebagai tepung.
Produk patiseri merupakan produk yang populer,juga
merupakan jenis makanan yang digemari oleh masyarakat Indonesia.
Produk patiseri dalam masyarakat dikenal seperti roti
manis, roti tawar, kue kering/cookies,cake, dan produkpastry.
Cake merupakan produk yang memiliki rasa manis, kaya
akan lemak
dan gula. Yang diperoleh dari pembakaran. Adonan dasar
cake mengandung
tepung, gula, lemak, telur, susu, dan bahan
pengembang. Untuk membuat
cake dibutuhkan ketelitian sama halnya seperti membuat
roti. Hal ini terkait
dengan ketepatan dalam penimbangan bahan, dan teknik
pencampuran.
4. Tepung talas cocok untuk membuat cakekarena
berdasarkan hasilpeneliti
tepung talas dapat menggantikan fungsi tepung 100 %,
yang berarti dapat
menggantikan tepung terigu secara keseluruhan.
Cakememiliki teksur yang lembut, ringan, dan mampu
membentuk struktur yang dapat mempertahankan bentuk cake(Siti hamidah, 2009:
116).
Olahan produk cake berbahantalas ini akan dibuat
menjadi aneka olahan cake, yaitu cinnamon bothe cake, cup cakechochip,
brownieswith pound cake(brownies nyang dikombinasi dengan pound cake).
Selainuntuk memanfaatkann talas yang masih minim pengolahannya, juga diharapkan
talas
Dapat memberikan peningkatan kualitas Pada produk baik
dari segi nilai gizi
maupunmeningkatkan nilai jual dipasaran.Dilihat dari
segi harga, harga tepung talas lebih mahal daripada tepung terigu. Talas
memiliki rasa yang
gurih, pulen, aroma yang wangi, tekstur tetap sesuai karakteristik
produk
standar, serta dapat diterima di kalangan masyarakat.
Cake akan disajikan dengan didekorasi yang menarik,
bagus, dan terlihat sederhana.
B. Identifikasi
Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka dapat
dirumuskan beberapa
identifikasi masalah yang meliputi hal-hal berikut
ini:
1.Upaya dalam memenuhi kecukupan pangankurang
maksimal.
2.Pemanfaatan umbi talas kurang optimal.
3.Kurangnya pemanfaatan tepung talas dalam pembuatan
produk cake
4.Diversifikasi bahan pangan masih terbatas.
5.Masih minimnya pengembangan produk cake dengan
tepung talas.
C. Rumusan
Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah diatas maka dapat
dirumuskan
rumusan masalah sebagai berikut:
1. Bagaimana menemukanformula yang tepat untuk membuat
cinnamon bothe cake, cup cakechochip, dan brownies with pound cakedengan bahan
tepung talas?
2. Bagaimana teknik olah yang tepat dalam pembuatan
cinnamon bothe cake, cup cake chochip, dan brownies with pound cake dengan
bahan tepungtalas?
3. Bagaimana teknik penyajian yang tepat pada
pembuatan cinnamon bothe
cake, cup cake chochip danbrownies with pound cake
dengan bahan tepung
talas?
4. Bagaimana daya terima konsumen terhadap cinnamon
bothe cake, cup cake
chochip, dan brownieswith pound cake dengan bahan
tepung talas?
D. Tujuan
Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah diatas penelitian ini
bertujuan untuk:
1. Mengetahui
formula cinnamon bothe cake, cup cakechochip, dan brownies
with pound cake yang tepat sehingga diterima oleh
masyarakat.
2. Mengetahui
teknik olah cinnamon bothe cake, cup cakechochip, dan
brownieswith pound cakeyang tepat.
3. Mengetahui
teknik penyajianyang tepat, sehingga produk yang dihasilkan dapat menarik
konsumen.
4.Mengetahui daya terimakonsumen cinnamon bothe cake,
cup cake chochip, dan brownieswith pound cake.
E. Spesifikasi Produk yang Dikembangkan
Sesuai dengan produk cakeyang dikembangkan yaitu
cinnamon bothe cake,
cup cakechochip, danbrownieswith pound cake, maka
spesifikasidari produk tersebut adalah substitusiterhadap tepung talas, yaitu:
1. Cinnamon Bothe
cake
Cinnamon bothe cakemerupakan adonan
cake yang diolah dengan teknik sponge.
Cinnamon bothe cake ini memiliki rasa yang khasakan
kayu manis dan tepung talas, dan tekstur yang lembut serta memiliki warna
kusam.
2.
Cup cake chochipCup
cake chochip merupakan produk cakeyang diolah menggunakan
teknik creaming. Produk yang memiliki tekstur yang padat dan lembut, serta
warna kusam.
3.Brownies with Pound cake
Brownies with pound cake merupakan dua adonan yang
dijadikan
satu adonan (loyang) yang dioven secara bersamaan.
Teknik olah yang
digunakan dalam pembuatan produk tersebut adalah
teknik sponge dan
teknik creaming. Browniesmemiliki rasa yang cokelat
pekat, manis, warna cokelat, aroma cokelat. Sedangkan pada
pound cake memiliki rasa manis, talas, tekstur padat,
lembut, warna agak kusam.
F.Manfaat Pengembangan
Manfaat pengembangan dari penelitian ini adalah
sebagai berikut:
1. Menambah formula yang
bervariasi dari produk cinnamon bothe cake, cup cake chochip, dan brownieswith
pound cake yang berbahan dasar talas.
2. Menghasilkan
produk cinnamon bothe cake, cup cake chochip, dan brownieswith pound cakeyang
dapat diterima oleh masyarakat secara luas.
3. Memperoleh
pengetahuan dan kreativitas produk patiseri dengan bahan dasar talas.
4. Memberikan
informasi kepada masyarakat tentang pengolahan talas
menjadi produk patiseri yang menarik.
5. Menambah
nilai guna talas sebagai bahan pangan.
6. Memiliki manfaat yang besarumbi talas yang dibuat
tepung dalam pembuatan produk cake.
No comments:
Post a Comment